Woensdag 10 Julie 2013

Bulan Ramadhan

0 komentar
Ramadhan
Mensikapi Dua Iedul Fitri Cetak E-mail
Ditulis oleh Muhammad Niam   
Fenomena shalat ied dua kali dalam satu negara, karena perbedaan pendapat dalam menentukan tanggal 1 Syawwal, akhir-akhir ini muncul di beberapa negara Islam. Tidak hanya di Indonesia, di Pakistan juga demikian. Mudah-mudahan ini tidak sampai menimbulkan perpecahan antar umat Islam. Mudah-mudahan perbedaan seperti itu bisa dijadikan penggugah kesadaran umat Islam bahwa mereka memang terkadang berbeda dalam masalah furu'iyah, atau amalan ibadah , namun hati mereka tetap satu, tidak pernah berbeda. 
 
Kontroversi Metodologi Rukyat dan Hisab Cetak E-mail
Ditulis oleh Muhammad Nurul Ahsan   
Fenomena menarik di Indonesia, menjelang bulan puasa maupun lebaran, yang hampir terjadi setiap tahunnya adalah kontroversi penentuan awal bulan Ramdlan dan Syawal. Kontroversi ini terjadi di beberapa organisasi keagamaan dan lembaga pemerintahan yang ada di Indonesia. Untuk mengetahui masuknya awal bulan, ada beberapa organisasi di antara sekian banyak organisasi keagamaan bersikeras mengaplikasikan secara independen metodologi hisab maupun rukyat. Namun ada juga yang lebih memilih untuk melakukan kalaborasi antara keduanya.
 
Puasa dan Pendidikan Cetak E-mail
Ditulis oleh Yusuf Suharto   
Puasa pada hakikatnya adalah riyadah dan mujahadah (upaya latihan dan perjuangan dan terapi penahanan nafs diri atau jiwa) dari ketidakseimbangan pendayagunaan tiga potensi, yaitu akal, kemarahan, dan syahwat. Akal yang tidak didayagunakan secara baik akan melahirkan manusia yang sombong dan durhaka, kemarahan yang tidak digunakan dengan baik akan membawa manusia kesembronoan tindakan, dan syahwat yang tidak terkendali akan membawa manusia pada pemuasan nafsu kebinatangan.
 
Ramadhan dan Nuzulul Qur'an Cetak E-mail
Ditulis oleh Abdul Rofi’ Afandi   
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling mulia bila dibandingkan dengan bulan yang lain. Karena di dalam bulan Ramadhan ada Lailatul Qadar, segala dosa umat manusia diampuni dan segala amal perbuatan kebaikan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Swt. dan di dalam bulan Ramadlan al-Qur’an pertama kali di turunkan. Peristiwa tersebut tidak pernah ada pada selain bulan Ramadhan. Selain kitab al-Qur’an Allah juga menurunkan kitab-kitab samawi yang lain seperti kitab Taurot, Zabur dan Injil. Hanya saja hukum syariat Islam yang tertuang di dalam masing-masing kitab tersebut satu sama lain tidak sama tetapi dalam masalah ketauhidan (ketuhanan) semua kitab sama yakni sama-sama mengajarkan kepada umat manusia agar menyembah dan meng-Esa-kan Allah SWT.
 
Ramadhan dan Kemerdekaan Cetak E-mail
Ditulis oleh Muhammad Ade Irfan   
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah [2] : 183)
Bulan Agustus kali ini menjadi sangat istimewa, karena bertepatan dengan bulan Ramadhan. Persis ketika PPKI tahun 1945 menyiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia juga terjadi bulan Ramadhan (Djoened Poesponegoro, Marwati, 1984).
 
Puasa adalah Jihad di Jalan Allah Cetak E-mail
Ditulis oleh Dewan Asatidz   
Dalam terminologi fiqh, jihad artinya memerangi orang kafir demi menegakkan syariat Islam. Jihad juga bisa diartikan memerangi hawa nafsu. Ada hubungan yang sangat erat antara perintah puasa dan perintah jihad. Perintah puasa jatuh pada tahun yang sama dengan diturunkannya perintah berjihad (perang melawan kaum musyrik) yaitu pada saat Rasulullah s.a.w. menghadapi perang Badar tahun kedua Hijriah.
 
Ramadan dan Cinta Lingkungan Hidup Cetak E-mail
Ditulis oleh Dewan Asatidz   
Hawa nafsu manusia adalah kekuatan yang maha dahsyat. Nafsu inilah yang melahirkan ambisi-ambisi besar manusia dalam mengelola dan mengisi alam semesta ini.  Kalau nafsu tersebut tidak dikendalikan dan di-manage dengan baik, maka niscaya akan menimbulkan kerusakan dan kerugian yang tidak sedikit pada lingkungan hidup dan alam semesta ini.
 
«MulaiSebelumnya1234567BerikutnyaAkhir»

JPAGE_CURRENT_OF_TOTAL
 
Surah:. Ar Rahmaan (55)
Ayat: 74
 Listen to this ayat (verse)  لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ
55.74. Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.
[ Ar Rahmaan : 74 ]

Leave a Reply

Musik

Cari Artikel Blog